Sunday, 18 November 2012

Sedarlah jiwa-jiwa yang terleka,



Semakin lama kita berlari, rasa semakin jauh apa yang ingin kita gapai dalam hidup kita tertunai kan.

Hhuurrmm Mungkin ada rasa patah hati, tidak semangat untuk meneruskan dan rasa kecewa. Namun segalanya memberi pengajaran kepada kita samaada ianya terkesan kebaikan atau keburukan. Saat kita berjalan di atas kehidupan ini, ada kalanya kita jatuh dan tersungkur k
emudian kesedihan itu terus merobek dasar hati. Lantaran dugaan yang memedihkan dan mengusik ketenangan jiwa. Air mata berjurai dek tidak tahan ombaknya membadai di kolam hati. Sebutir senyum pun kita tidak larat untuk memberi apatah lagi rasa sabar yang terus dijauhi. Hati teruji lagi. Dalam kesakitan air mata terus mengalir deras agar dapat mengeringkan derita yang dibebani. Kemudian masa terus berlalu, berlalu dan berlalu, ada sedikit ketenangan mula mencelah membalut duka di hati. Barangkali  Pelangi indah sudah terang di hadapan. Ada sinar yang menyuluh jalan yang lebih bahagia. Mungkin apa yang kita perolehi sekarang bukan seperti apa yang kita harapkan tapi apa yang kita capai sekarang adalah harapan untuk kita. Biarpun kita tidak dapat terima dan takut untuk menerima tapi apa yang kita miliki saat ini adalah rezeki buat kita. Redho itu perlu.

Wahai hati,
Allah mendugamu bukan kerana DIA mahu menyusahkan dirimu tetapi DIA ingin menjentik hatimu yang tidak pernah letih bermain dengan dunia agar dirimu kembali padaNya.

ALLAH uji tanda ALLAH sayang dan mahu kita terus dekat dengannya.

Ingatlah, ALLAH tidak pernah melupakan kita tetapi mungkin kita yang selalu melupakanNya, melupakan ayat-ayatNya, melupakan nikmat-nikmat yang telah kita pinjam dariNya. ALLAHUROBBI

Diri kita ini tidak hidup abadi. Esok, lusa, mana tahu kita pula yang akan pergi menuju negeri abadi.

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi darjatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.” – (Surah Al-Imran:139)


No comments:

Post a Comment