Rasa dihujung nyawa
Andai rasa itu menjdi bebanan
pandanglah ke atas tadahi syukur itu
dengan telapak tanganmu, Andai rasa itu jadi taruhan
pandanglah ke bawah befikir
kamu sebenarnya beruntung
kadangkala nafsu terus bernafas
tanpa tega kita mengelak
padahal kita mampu menjadi
seperti payung yang lekuknya
melindungi hujan yang keras
terkurung mencari sinar disebalik mentari
terus hilang tanpa sedar, tanpa celik
lantunan bunyi guruh berdentum
gelap, pekat
tapi nafsu masih mengaum
Andai rasa itu masih terpendam
jawablah sang jiwa yang perlu kembali terang
sentuhlah hati untk sentiasa mengharapkan kebaikan
tempuhilah denai kehidupan,
layari dengan nakhoda keimanan
No comments:
Post a Comment